Gula Kelapa

Gula kelapa sebagai salah satu produk agroindustri atau yang lebih dikenal sebagai “Gula Jawa” atau “Gula Merah” merupakan hasil olahan nira kelapa (Cocos nucifera). Gula kelapa mempunyai peranan penting, terutama eksistensi dan fungsinya tidak dapat digantikan oleh jenis gula lain. Hal ini karena gula kelapa mengandung mineral, rasa, aroma, dan warna yang khas. Selain berfungsi sebagai pemanis, gula kelapa juga digunakan sebagai campuran bumbu masak, pembuatan kue, kecap, dodol, dan sebagainya.

Saat ini gula kelapa menjadi salah satu produk unggulan komoditas ekspor. Hal ini dikarenakan gula kelapa banyak dikonsumsi oleh masyarakat dunia. Saat ini, permintaan akan gula kelapa terus meningkat sejalan dengan pertambahan jumlah penduduk dan meningkatnya pendapatan masyarakat. Rata-rata produksi gula kelapa nasional sebanyak 810 ribu ton per tahun.

Usaha pembuatan gula kelapa oleh rakyat Indonesia, khususnya masyarakat Jawa sudah berlangsung sejak lama, namun pengolahan nira kelapa menjadi gula kelapa tersebut tidak banyak mengalami perubahan yang berarti baik peralatan, cara pengolahannya, maupun kualitas produk yang dihasilkan. Hal ini disebabkan karena ada beberapa produsen gula kelapa yang menginginkan keuntungan besar, tetapi mengabaikan mutu produk dengan cara mencampurkan bahan tambahan lain seperti gula tebu, ketela rambat, dan bahan-bahan lainnya.

Ada beberapa industri gula kelapa yang menggunakan bahan pengawet kimia berupa natrium bisulfit (NaHSO3) dengan tujuan untuk memperpanjang daya simpan produknya. Selain itu, natrium bisulfit juga berfungsi untuk membuat warna gula kelapa menjadi lebih cerah. Walaupun demikian, terkadang residu sulfit dalam gula kelapa melebihi batas maksimum yang telah ditentukan oleh pemerintah yang tertuang dalam Standart Industri Indonesia (SII) 0268-85 sebesar 300mg/kg. Padahal penggunaan yang berlebihan ini berdampak negatif bagi kesehatan.

Saat ini telah banyak dilakukan upaya-upaya untuk meneliti lebih lanjut pada gula kelapa guna meningkatkan efisiensi dan efektivitas gula kelapa. Misalnya cara pengolahannya, peningkatan gizi, peningkatan mutu fisik dll.

Kopi ,Teh dan Kakao

Peranan hasil-hasil perkebunan mempunyai tempat yang penting sebagai sumber devisa Negara disamping minyak bumi dan kayu. Selain itu hasil-hasil perkebunan merupakan bahan mentah utama bagi berbagai jenis industri dalam negeri, misalnya tercemin pada angka konsumsi dalam negeri yang tinggi yaitu kira­kira 63% dari seluruh produksi kopi dikonsumsi dalam negeri.

Komposisi jenis tanaman kopi di Indonesia berdasarkan data tahun 1919, dapat dilihat luas tanaman kopi robusta meliputi 84%, Arabika 5,5%, Liberika 4,5% clan lain-lain jenis 6%. Kopi Jawa (jenis Arabika) pada abad ke-20 telah memiliki standar mutu dunia clan sangat popular sekali. Dewasa ini kopi Arabika tinggal sisa-sisanya saja, seperti di daerah Aceh dan Jawa Timur yang rusak, sebagai akibat serangan jamur karat (Semilala vastatrix).

Teh awalnya dianggap sebagai barang mewah yang hanya dapat dibeli oleh kalangan atas saja. Namun sekarang ini teh merupakan minuman rakyat yang banyak dikonsumsi di seluruh dunia dan seluruh kalangan. Di banyak Negara, teh menjadi suatu minuman persahabatan dan sering disajikan dalam pertemuan-pertemuan kenegaraan.

Minuman teh terbuat dari pucuk daun muda yang telah mengalami proses pengolaahan tertentu sehingga didapat bahan yang memiliki ciri pada air seduhannya yang khas (aroma, warna, dan rasa). Pengolahan daun teh dimaksudkan untuk mengubah komposisi kimia dau teh segar secara terkendali sehingga menjadi hasilolahan yang dapat memunculkan sifat-sifat yang dikehendaki pada air seduhannya.

Tanaman kakao merupakan tanaman yang termasuk famili Sterculiaceae, dengan nama latin Thoehroma cacao L. dan merupakan tanaman tropis tahunan. T'anaman ini berasal dari hutan di daerah Amerika Selatan yang kemudian penanamannya dilakuka pertama kali oleh seorang Indian Aztec. Penduduk Maya dan Aztec di Afrika Selatan dipercaya sebagai perintis pengguna kakao dalam makanan dan minuman, yang lebih sering dikenal dengan istilah `cokelat'.

Kakao berpotensi sebagai sa1ah satu komoditi perdagangan yang dapat meningkatkan devisa negara serta: penghasilan para petani kakao. Mutu kakao hasil produksi, Indonesia dinilai sangat rendah. Hal ini dikarenakan biji kakao yang dihasilkan kurang terfermentasi, masih mengandung kadar air yang tinggi, ukuran biji tidak seragam, kadar kulit tinggi, keasaman tinggi, dan cita rasanya sangat beragam, serta tidak kpnsisten (cita rasa kakao produksi saat ini berbeda dengan cita rasa kakao yang\diproduksi sebelumnya). Namun, di lain pihak, kakao Indonesia memiliki keuqggulan yang tidak dimiliki oleh kakao produksi negara lain , yaitu mengandurlg lemak coklat yang cukup tinggi dan dapat menghasilkan bubuk kakao dengan mutu yang baik.

Buah dan Sayur

Buah dan sayuran perlu sekali untuk dilakukan pengolahan, karena beberapa hal berikut :
  1. Meningkatnya aktifitas perdagangan komoditi hasil pertanian : buah & sayur
  2. Komoditi buah & sayur merupakan perishable comodity, sehingga perlu dipikirkan cara memperpanjang daya simpan
  3. Penganekaragaman produk olahan buah sayur (diversifikasi)
  4. Meningkatkan add value
  5. Kemungkinan pengembangan produk baru
Kita setiap hari mengkonsumsi buah dan sayuran yang berbagai macam dan jenisnya. hal itu berguna untuk memenuhi kebutuhan gizi tubuh kita. namun pada dasarnya buah dan sayuran dalam tubuh kita berperanan sebagai berikut :
  • Buah & sayur menunjang 3 kebutuhan gizi manusia : KALORI : Unt. Aktivitas sehari-hari (2100 kal/hari.orang);2.PROTEIN : unt. Membentuk jaringan dan menggantikan yang rusak (55 gr/hari.orang);3.ZAT GIZI TAMBAHAN : Vitamin & mineral yang berguna untuk mempertahankan tubuh dalam Keadaan sehat.
  • VITAMIN : Vitamin A : sumber dari karotene sebagai pro vitamin A; Vitamin B : misalnya Tiamin, Riboflavin, Niasin; Vitamin C (asam askorbat); Vitamin-vitamin lainnya.
  • MINERAL :Makro nutrient : K, Ca, Mg, Fe, P, S dan N; 2 Mikro nutrient : Cu, Mn, Zn, B, Mo dan Cl.
Apakah yang dimaksud dengan BUAH??? Buah adalah Jaringan sel yang tumbuh dari perkembangan bunga menjadi biji yang masak bersama-sama jaringan pembungkusnya.atau Hasil tanaman yang dimakan dalam keadaan segar berdaging, berbiji, mempunyai aroma khas, rasanya manis atau asam. Sedangkan apa yang dimaksud dengan sayur?? Sayur mempunyai beberapa defenisi, yaitu Tanaman hortikultura, yang pada umumnya mempunyai umur relatif pendek dan bukan merupakan tanaman musiman; Semua organ tanaman yang dapat dimakan meliputi biji & polong, umbi & akar, bunga, tunas, daun & batang; Produk tanaman yang dimakan berupa makanan olahan atau bahan mentah bersama nasi & lauk pauk. Umumnya rasanya tidak manis.

Komposisi kimia buah dan sayur berbeda tergantung dari jenis dan varietasnya. komposisi kimia buah dan sayur tersebut dipengaruhi oleh :
  1. Perbedaan varitas
  2. Tingkat kematangan, pertumbuhan pada saat panen
  3. Cara budidaya
  4. Keadaan iklim tempat tumbuh
  5. Cara panen/ perlakuan saat panen
  6. Kondisi penyimpanan setelah panen (keadaan fisiologi pasca panen)